Sabtu, 27 Februari 2010
Arti Dibalik Kebersamaan
Diposting oleh Nounna Revarie di Sabtu, Februari 27, 2010 0 komentar
 tegar dalam menjalani hidup. Misalnya saja kebersamaan bersama sahabat kita ketika kita sedang menghadapi masalah bersama keluarga, sahabat-sahabat kita akan menegarkan kita dan membantu kita untuk berdiri menghadapi masalah yang kita hadapi. Ini mungkin dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Namun di sisi lain kebersamaan ni akan menjadi suatu bencana yang menghancurkan hidup kita apa bila kebersamaan itu kita lewatkan bersama orang yang salah dan kita jalani dengan cara yang salah. Sebagai contohnya ketika mempunyai salah seorang teman seorang pecandu narkoba, karena terlalu sering bersamanya kita jadi terpengaruh dan ikut menggunakan narkoba, dengan alasan solidaritas. Hal itu merupakan contoh yang salah dari sebuah arti kebersamaan. Karena dengan alasan apapun kebersamaan yang mengakibatkan dampak negatif tidak di benarkan. Seharusnya jika kita memanfaatkan kebersamaan kita dengannya dengan positif , salah satunya dengan mengajak dia untuk menghindari narkoba. Kebersamaan itu sendiri bagi saya masih merupakan misteri? Dalam fikiran saya kebersamaan merupakan waktu yang kita lewatkan bersma orang yang kita sayang yang pada akhirnya memberikan berbagai dampak bagi kehidupan kita selanjutnya. Tapi, semakin hari kadang kebersamaan semakin terlupakan dan ditinggalkan. Semakin hari kita semakin melupakan arti dan makna kebersamaan yang sebenarnya. Padahal di balik semua hal tentang kebersamaan sejatinya kebersamaan itu sendiri sangat berarti dan memepengaruhi hidup kita. Kenangan Dibalik Sungai Hijau
Diposting oleh Nounna Revarie di Sabtu, Februari 27, 2010 0 komentar
elihat gedung-gedung disekitar saya. Maklum lah saya termasuk orang yang tinggal di kota kecil,jadi bisa dibilang orang kampung. Selagi saya terbengong-bengong melihat bangunan-bangunan modern  disekitar saya, ternyata kami sudah sampai di tempat tujuan. Ketika saya sampai disana bertambah kebengongan saya melihat jalan menuju rumah saudara saya itu sekarang penuh dengan rumah-rumah. Saya masih dengan bingung berjalan mengikuti orang tua saya masuk ke dalam jalan. Saya masih tak percaya bahwa itu adalah jalan menuju rumah saudara saya. Ternyata itu memang benar-benar rumah saudara saya. Saya dengan rasa gembira berlipat-lipat segera beranjak menuju kamar yang telah di sediakan saudara saya untuk kami. Sebenarnya sejak beberapa hari sebelum keberangkatan kami kesini saya sudah menyusun rencana apa saja yang akan saya lakukan bersama saudara saya itu. Esok paginya saya dan ayah saya berjalan-jalan niat hati mau mencari udara segar. Saya ingat waktu itu masih jam 4 pagi. Kami berniat jalan-jalan di pinggir jalan raya. Bertambahlah rasa terkejut saya ketika melihat jalan-jalan sudah di penuhi kendaraan-kendaraan yang melintas dan udara sudah tidak segar lagi bahkan udara di sana sangat panas. Padahal di kota tempat tinggal saya jam segini udara masih terasa sangat segar. Sepulang dari jalan-jalan saya mengajak ayah saya pergi melihat sungai yang biasa saya kunjungi dulu. Terbayang di benak saya,saya akan membuat perahu dari kulit jeruk lagi. Tetapi sesampainya di sana, Cuma rasa kecewa yang saya dapatkan karena ternyata sungainya kini tidak jernih lagi. Namun sudah berwarna hijau dan penuh dengan sampah. Saya bergidik jijik melihat itu apalagi baunya sangat menyengat. Karena terlanjur membawa perahu dari kulit jeruk saya pun mengalirkannya. Namun perahu itu bukannya berjalan dengan lancar tapi malah berjalan tersandat-sandat karena banyaknya sampah disana. Bahkan tidak sampai 1 meter sudah berhenti karena tersangkut bangkai ayam. Saya hanya tersenyum kecut dan mengajak ayah saya pulang. Sepanjang perjalanan pulang saya berfikir,ternyata hanya dengan waktu yang begitu singkat kota kedua yang saya cintai setelah kota tempat tinggal saya ini sudah sangat berubah. Berbagai sudut kotanya sudah berbeda. Bahkan sungai kesayangan saya sudah menjadi sungai sampah. Saya hanya bisa mengela nafas membiarkan kenangan saya tentang keindahan kota ini mengalir bersama sungai hijau di bawah tumpukan-tumpukan sampah.images: http://bandung.detik.com/readfot...tercemar
Kamis, 25 Februari 2010
Keseimbangan Alam
Diposting oleh Nounna Revarie di Kamis, Februari 25, 2010 0 komentar
Sabtu, 20 Februari 2010
Dibalik Kemajuan Jaman
Diposting oleh Nounna Revarie di Sabtu, Februari 20, 2010 0 komentar

Jaman sekarang yang sering di sebut sebagai jaman modern. Semakin diimbangi dengan semakin majunya Teknologi. Hal ini tentu menimbulkan beberapa keuntungan bagi berbagai pihak. Namun disisi lain hal ini juga menimbulkan dampak yang bisa dibilang merugikan di beberapa sektor salah satunya adalah sektor Budaya. Selain itu banyak dari masyarakat di jaman modern yang mulai meninggalkan kebudayaan dan memilih untuk mengikuti perkembangan jaman agar tidak dibilang kuno. Namun di luar itu banyak juga yang memilih untuk tetap mempertahankan kebudayaannya dan tidak mau menerima kemajuan jaman. Sebenarnya jika di tunjau ulang bukankah lebih baik kalau seandainya kita menerima hal-hal yang muncul dalam kemajuan jaman,namun tetap memepertahankan kebudayaan. Dalam hal ini kita menempatkan budaya sebagai temen untuk melindungi kita dari dampak negatif kemajuan jaman. Selain kebudayaan agama juga merupakan salah satu unsur yang penting bagi kita agar selalu terlindungi dari dampak globalisasi yang mungkin tidak selalu berdampak baik. Selain itu dengan adanya unsur-usur tersebut kita jadi tidak terlalu terseret arus globalisasi dan melupakan nilai-nilai budaya kita.
image: http://belanegarari.files.wordpress.com/2009/03/globalisasi.jpg
Rabu, 17 Februari 2010
Paris Prancis
Diposting oleh Nounna Revarie di Rabu, Februari 17, 2010 0 komentar
Untuk memperkenalkan perjalanan fotografi di kota Paris saat ini tengah digelar pameran foto di The Jakarta International Foto Summit di Galeri Nasional Jakarta. Selain foto-foto tentang kota Paris dalam pameran tersebut juga ditampilkan puluhan karya fotografer nasional.
Nampaknya tidak berlebihan jika Paris disebut sebagai ibukota fotografi. Setidaknya di ibukota Prancis ini pada tahun 1816 salah satu warganya untuk pertama kalinya ia menggunakan lensa pada kamera foto. 
Hal itu juga ditunjukkan lewat beberapa karya maestro fotografi Perancis yang dibuat pada tahun 1900 - 1903, saat dimana fotografi meninggalkan cara lama merekam cahaya dalam lempengan tembaga dan menggantikannya dengan mika yang dilumuri pesan emulsi atau sering disebut film foto yang kini dipamerkan.
Selain sisi sejarah, foto-foto koleksi kota Paris ini hampir semua mempresentasikan kota Perancis dan kehidupan didalamnya sesuai tema pameran yakni "City fo Hope". 
Ini adalah karya kontenporer milik Wilfrid Rouff yang bertajuk aknim sebuah karya fotografi yang merekam kehidupan diberbagai sudut kota Perancis dari anak jalanan, ibu rumah tangga hingga petugas pemakaman.
Karya ini dibuat dengan menggunakan dua kamera digital dan analuk serta bersamaan dengan obyek yang sama. Sebuah karya pertemuan dari dua kamera yang berbeda era. Wilfrid menyebut, obyek karyanya adalah anonim dan selama pembuatannya ia juga anonim ditengah obyeknya.
Karena untuk menjelaskan karyanya, ia pun tidak mau menampilkan jadi dirinya. Karya Wilfrid ini merupakan proyeksi fotografi yang merupakan pertukaran pandangan atau persepsi tentang perkotaan khususnya kota Perancis yang diwakili dirinya dan persepsi perkotaan Jakarta yang diwakili Paul Kadarisman
Selain karya foto dari Perancis, ada 24 fotografer Indonesia turut dalam pameran ini. Rencananya pameran seperti ini oleh Galeri Nasional akan digelar tiga tahun sekali.
Jumat, 12 Februari 2010
Saya Si Kucing Anggora
Diposting oleh Nounna Revarie di Jumat, Februari 12, 2010 0 komentar

Selama ini berkecimpung di dunia maya,saya belum pernah berfikir akan menggunakan kucing anggora sebagai nama Blog saya. Namun hal ini berkaitan dengan kehidupan pribadi saya,dan obsesi untuk menjadi seorang penulis handal seperti Raditya Dika. Tanpa saya sadari hal ini pun berhubungan dengan mimpi-mimpi saya untuk berkelana ke kota impian Paris. Bahkan luberan mimpi saya untuk backpaker keliling Eropa. Saya mungkin seorang gadis pemimpi tapi bukan penghayal. Jadi saya bukan hanya sekedar berhayal tapi juga berjuang untuk mewujudkan impian-impian saya yang mungkin sebagaian orang menganggap impian saya hanya hayalan belaka. Tapi itulah kehidupan kadang pemikiran saya menyimpang dari pemikiran banyak orang. Mungkin banyak yang mengira saya akan tenggelam di dalam impian saya sebagai seorang penulis, Backpaker, bahkan seorang yang sukses sekaligus. Di waktu senggang saya akan terjebak di dalam kehidupan penuh buku. Buku-buku tersebut akan menghantarkan saya menjelajah dunia yang belum pernah saya kunjungi.
http://images.google.co.id/imglanding?q=Kucing%20anggora&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKpLRkrcGFTEbjJLjKGCJyLxGrl8jhKzQVyFkMtnReh27xJFyuxfR4Dh-8FISW3cnZwSR1aJepuSH4RhUFbjR5vPtk8W7PoY9S2qltbj-7kCqWwVHq66xwJyATUh-q2rMF80ilqt4WmA4/s1600/240386_blueandwhitey.jpg&imgrefurl=http://intanbodo.blogspot.com/2009/11/kucing-anggora.html&usg=__KCX4tjiFdNf_r5NDeMpO6sFCMb0=&h=452&w=413&sz=21&hl=id&itbs=1&tbnid=Mzdr6nO-vZKX8M:&tbnh=127&tbnw=116&prev=/images%3Fq%3DKucing%2Banggora2







