Jumat, 19 Maret 2010
Sebuah Perjalanan di Ujung Kebersamaan
Diposting oleh Nounna Revarie di Jumat, Maret 19, 2010
Beberapa hari sebelum penerimaan rapot kami anak kelas
9 H merencakan untuk pergi berlibur apalagi setelah berpusing-pusing ria mengerjakan Ujian Akhir Semseter 1.Dalam beberapa hari kami sempat berdebat akan pergi berlibur kemana. Kami memutuskan untuk berlibur ke Umbul. Tanggal keberangkatan telah di tentukan kami berencana berangkat pada tanggal 23 Januari tepat pada saat penerimaan rapot.
Kami merencanakan secara matang rencana liburan kami ini,bahkan rencana jam keberangkatan dan jumlah sepeda montor yang akan digunakan masuk ke dalam daftar dikusi kami.Hari yang ditunggu-tunggupun tiba. Seperti biasa paginya kami berangkat sekolah dengan menggenakan seragam tetapi kali ini dengan tas yang menggembung penu
h baju ganti dan berbagai macam barang Meskipun hari ini hari penerimaan rapot namun kami tetap masuk sekolah karena masih harus mengikuti bimbingan untuk UAN. Kami mengikuti bimbingan dengan gelisah sesekali melihat jam, menanti-nanti waktu pulang. Rasanya tidak sabar untuk segera pergi berlibur. Tak terasa bel tanda pulang pun berbunyi dengan wajah sumringah kami berhamburan keluar kelas dan segera berganti pakaian. Kami memutuskan untuk berkumpul di tempat parkir, sembari menunggu teman-teman lain yang masih berganti pakaian. Banyak siswa yang memandang kami dengan heran apalagi setelah melihat kami menggenakan baju bebas. Mungkin karena terlalu senang kami tak ambil pusing dan tetap cuek bebek berdiri didepan tempat parkir. Setelah menunggu agak lama akhirnya perjalanan menu
ju umbul dimulai.
aku tak bisa berhenti tersenyum membayangkan liburan yang pa
sti akan seru ini, apalagi kami sebentar lagi akan lulus tentunya momen ini menjadi salah satu momen dimana kami bisa berkumpul bersama dan menciptakan berjuta kenangan indah yang akan kami kenang nanti,saat tua nanti. Setelah perjalanan yang agak lama kami tiba di umbul.
Awalnya kami mengira hari ini lumayan lenggang karena hari ini bukan hari libur. Setelah memarkir sepeda kami berjalan beriringan untuk mengantri tiket.
Saat memasuki kawasan umbul ternyata di sana lumayan ramai karena di gunakan sebuah sekolah untuk mengadakan kemah. Segera kami menaruh tas dan segera berganti pakaian lagi untuk berenang.
Selama perjalanan rasanya saySetelah berganti pakaian,tanpa menunggu lebih lama lagi aku berlari menuju kolam renang dan byur...menceburkan diri kedalam kolam, tapi seketika rasanya seperti masuk ke dalam air es. Aduh,sangking senangnya aku sampai lupa kalau air di umbul sangat dingin, segera aku keluar kolam sambil menggigil. Dengan tetap menggigil aku memandang teman-temanku heran yang langsung masuk ke kolam tanpa ke dinginan. Melihat teman-temanku itu, saya jadi tertarik untuk masuk ke kolam lagi. Brrrr...awalnya rasanya air di kolam dingin sekali namun setelah agak lama ternyata dinginnya berkurang. Kami melewatkan waktu kami untuk bercanda dan tentunya berfoto untuk melengkapi koleksi album kenangan kami. Sebagian dari kami bermain di kolam dan sebagian lagi duduk-duduk di pinggir kolam.
Karena terlalu senang kami jadi lupa kalau hari ini adalah hari penerimaan rapot. Setelah bermain-main cukup lama kami baru ingat kalau hari ini waktu penerimaan rapot kami menunggu telepon dari orang tua kami dengan was-was. Tetapi karena di dasari slogan ”Bersenang-senang dulu bersakit-sakit kemudian” kami memutuskan untuk melanjutkan berenang. ”Sekarang bersenang-senang dulu baru nanti sampai rumah kena marah orang tua itu urusan belakang,”kata salah seorang temanku disambut gelak tawa yang lain. Tapi beberapa lama kemudian satu persatu dari kami mulai penasaran dan menanyakan hasil rapot pada orang tua kami masing-masing. Akupun ikut penasaran dan menelepon orang tuaku. Untungnya aku di beri tau kalau hasil rapotku lumayan bagus try outku juga mendapatkan nilai yang bagus. Lega rasanya setelah mengetahui hasil nilaiku itu. Aku lalu melanjutkan berenang. Setelah melalui bulan-bulan yang melelahkan sekarang tiba saatnya bersenang-senang melepas penat sebelum kembali berkencimpung dengan buku-buku pelajaran dan melewati masa sulit menjelang ujian nasional. Setelah berenang cukup lama, perutpun terasa lapar. Sekitar pukul 12 kami menyerbu warung makan yang ada di kawasan umbul.
.
Sambil menunggu makanan matang seperti biasa kami bercanda dan tentunya berfoto hal yang rutin kami lakukan.
Setelah makan kami beranjak menuju tempat kami menaruh tas. Kami beristirahat sebentar sebelum kembali berenang. Hari sudah semakin siang saat kami menceburkan diri ke kolam renang. Kali ini kami memutusukan bermain mencari koin. Berbekal uang logam 500 rupiah kami mulai memainkan permainan ini. Salah seorang dari kami melemparkan koin dan kami berusaha mencari koin yang sudah di lemparkan tadi. Awalnya aku kira gampang mencari koin di dalam kolam apalagi air kolam di Umbul ini sangat jernih.
Ternyata setelah cukup lama aku tidak juga menemukan koinnya begitu juga teman-teman yang lain Karena sebal akhirnya aku memutuskan untuk menjadi penonton dan berkumpul dengan teman-teman lain yang juga tidak ikut bermain. Beberapa saat kemudian salah satu temanku menemukan koinnya. Sang penemu koin mendapat giliran untuk melempar koin. Pencariaan pun di mulai lagi. Setelah beberapa lama bermain. Kali ini giliran salah seorang temanku yang melempar koin. Para pemain yang lain mulai mencari lagi. Setelah beberapa lama mencari ternyata koinnya tidak ketemu juga. Teman-teman yang awalnya menjadi penonton mulai ikut mencari tapi ternyata koinnya tidak juga ketemu. Mereka mulai mengambil koin lagi. Ternyata nasib yang sama juga di alami koin kedua bahkan kali ini saat lemparan pertama koinnya sudah hilang. Sudah menjelang sore ketika kami berjalan menuju kamar bilas untuk berganti pakaian. Kami beranjak pulang namun sebelum pulang kami akan pergi ke rumah Mbak Lip karena kami sudah berjanji akan singgah sebentar di sana. Awalnya kami bingung mencari rumah Mbak Lip namun setelah di menanyakan kepada salah seorang penduduk,kami dapat menemukan rumah Mbak Lip. Saat kami menuju rumah Mbak Lip para tetangga yang kebetulan waktu itu berada di luar rumah melonggok melihat kedatang kami yang berjalan beriring-iringan dengan sepeda motor belum lagi karena kami jumlah kami termasuk banyak yaitu 21 orang. Di rumah Mbak Lip kami bertemu dengan Emak, dan Adik ipar Mbak Lip
. Di sana kami disuguhi keripik singkong,dan pisang. Dengan malu-malu kami mengambil keripik, rasanya kedatangan kami jadi merepotkan. Saat akan pulang kami tidak di perbolehkan pulang dulu. Ternyata Emak sudah menyiapkan masakan yang lezat untuk kami. Dengan malu-malu tapi mau kamipun mulai makan. Tiba-tiba saja HP ku berdering ternyata dari orang tuaku yang mengatakan aku harus segera pulang karena di Genteng hujan, mungkin orang tuaku mengira di Wadung juga hujan padahal saat itu cuaca sangat cerah bahkan rasanya agak panas. Ternyata tidak hanya saya saja yang mendapatkan telepon namun teman-temanku juga banyak yang mendaptkan telepon. Karena takut kemalaman akhirnya kamipun berpamitan.
Saat perjalanan pulang aku sangat senang. Dalam hati saya berkata bahwa hari ini adalah hari paling berkesan seumur hidupku. Waktu mulai memasuki Kota Genteng ternyata di Genteng hawanya sangat dingin dan masih terlihat tanda-tanda baru saja terjadi hujan. Kami bersyukur karena saat tiba di Genteng hujan sudah berhenti. Kami berhenti di sekolah dan pulang ke rumah masing-masing. Dalam hati aku berjanji, aku tak akan melupakan berbagai hal yang sudah aku lalui hari ini seumur hidupku bahkan ketika aku sudah lulus nanti. Tidak akan aku lupakan sedetik saja hari yang berharga ini, hari yang sudah aku lalui dengan teman-teman yang sangat aku sayangi. Meskipun pertemuanku dengan teman-teman ini pasti akan berakhir dengan perpisahan.

”Bila nanti kita berpisah jangan kau lupakan kenangan yg indah kisah kita. Jadikan ini perpisahan yang termanis yang indah dalam hatimu sepanjang waktu semua berakhir tanpa dendam dalam hati maafkan semua salahku yang mungkin menyakitimu”
-Lovarian`Perpisahan Termanis`
9 H merencakan untuk pergi berlibur apalagi setelah berpusing-pusing ria mengerjakan Ujian Akhir Semseter 1.Dalam beberapa hari kami sempat berdebat akan pergi berlibur kemana. Kami memutuskan untuk berlibur ke Umbul. Tanggal keberangkatan telah di tentukan kami berencana berangkat pada tanggal 23 Januari tepat pada saat penerimaan rapot.

Kami merencanakan secara matang rencana liburan kami ini,bahkan rencana jam keberangkatan dan jumlah sepeda montor yang akan digunakan masuk ke dalam daftar dikusi kami.Hari yang ditunggu-tunggupun tiba. Seperti biasa paginya kami berangkat sekolah dengan menggenakan seragam tetapi kali ini dengan tas yang menggembung penu
h baju ganti dan berbagai macam barang Meskipun hari ini hari penerimaan rapot namun kami tetap masuk sekolah karena masih harus mengikuti bimbingan untuk UAN. Kami mengikuti bimbingan dengan gelisah sesekali melihat jam, menanti-nanti waktu pulang. Rasanya tidak sabar untuk segera pergi berlibur. Tak terasa bel tanda pulang pun berbunyi dengan wajah sumringah kami berhamburan keluar kelas dan segera berganti pakaian. Kami memutuskan untuk berkumpul di tempat parkir, sembari menunggu teman-teman lain yang masih berganti pakaian. Banyak siswa yang memandang kami dengan heran apalagi setelah melihat kami menggenakan baju bebas. Mungkin karena terlalu senang kami tak ambil pusing dan tetap cuek bebek berdiri didepan tempat parkir. Setelah menunggu agak lama akhirnya perjalanan menu
ju umbul dimulai.

sti akan seru ini, apalagi kami sebentar lagi akan lulus tentunya momen ini menjadi salah satu momen dimana kami bisa berkumpul bersama dan menciptakan berjuta kenangan indah yang akan kami kenang nanti,saat tua nanti. Setelah perjalanan yang agak lama kami tiba di umbul.


Saat memasuki kawasan umbul ternyata di sana lumayan ramai karena di gunakan sebuah sekolah untuk mengadakan kemah. Segera kami menaruh tas dan segera berganti pakaian lagi untuk berenang.



Sambil menunggu makanan matang seperti biasa kami bercanda dan tentunya berfoto hal yang rutin kami lakukan.




Saat perjalanan pulang aku sangat senang. Dalam hati saya berkata bahwa hari ini adalah hari paling berkesan seumur hidupku. Waktu mulai memasuki Kota Genteng ternyata di Genteng hawanya sangat dingin dan masih terlihat tanda-tanda baru saja terjadi hujan. Kami bersyukur karena saat tiba di Genteng hujan sudah berhenti. Kami berhenti di sekolah dan pulang ke rumah masing-masing. Dalam hati aku berjanji, aku tak akan melupakan berbagai hal yang sudah aku lalui hari ini seumur hidupku bahkan ketika aku sudah lulus nanti. Tidak akan aku lupakan sedetik saja hari yang berharga ini, hari yang sudah aku lalui dengan teman-teman yang sangat aku sayangi. Meskipun pertemuanku dengan teman-teman ini pasti akan berakhir dengan perpisahan.

”Bila nanti kita berpisah jangan kau lupakan kenangan yg indah kisah kita. Jadikan ini perpisahan yang termanis yang indah dalam hatimu sepanjang waktu semua berakhir tanpa dendam dalam hati maafkan semua salahku yang mungkin menyakitimu”
-Lovarian`Perpisahan Termanis`
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar